Mediajabar.id – INDRAMAYU
Memperingati 102 tahun kelahiran Chairil Anwar
Rumah puisi Acep Syahril, Institut Pendidikan Hidup, Sanggar Seni Sapujogan, serta Dewan Kesenian Indramayu, Berkolaborasi dalam melaksanakan peringatan Hari Puisi Indonesia, peristiwa unik ini bertempat di Sanggar Sapujogan Desa Kliwed, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, Kamis 25/07/2024.
Acara ini merupakan peristiwa unik,dimana dalam memperingati hari puisi Indonesia, yang biasanya dilaksanakan di tengah tengah keramaian, kali ini Beberapa tokoh sastra berkumpul disalah satu sanggar di sebuah Desa. Bambang Pramuji, Ray Mengku Sutentra, Acep Syahril, masing masing membacakan Puisi karya tokoh tokoh Nasional, dilaksanakan di dalam sanggar Sapujogan dengan penuh kesederhanaan, namun tetap khidmat, dimana sesuai dengan temanya yaitu SENDIRI.
Hery Susanto yang akrab di panggil Bang Ay selaku Ketua sanggar Sapujogan mengatakan ” Kami atas nama Sanggar Sapujogan, mengucapkan terimakasih, serta sebuah kehormatan untuk dapat menjadi tuan rumah dalam Peringatan Hari Puisi Indonesia ini, SENDIRI, adalah tema yang di angkat dalam acara ini merupakan pesan sosial dimana para pelaku seni sastra seolah di kesampingkan, di saat minat baca anak anak sudah mulai tergerus tekhnologi” Paparnya.
Ketua Dewan Kesenian Indramayu, Ray Mengku Sutentra mengatakan “26 Juli diperingati sebagai hari puisi Indonesia bagi kalangan penggiat sastra, para penyair atau siapapun yang menaruh perhatian terhadap puisi. Peristiwa yang dilaksanakan oleh Sanggar Sapujogan tadi malam memiliki kesan. Pembacaan puisi dari karya-karya penyair Indonesia dan karya sendiri oleh yang hadir dalam acara tersebut membuat suasana begitu khidmat, dan pementasan teater dari anak-anak binaan sapujogan semakin membawa saya pada diskusi moralitas, bahwa apa salah satu fungsi sastra/puisi? Ya, menghidupkan daya kreativitas dan mentalitas literasi sejak dini untuk menjadikan manusia lebih sadar siapa dan untuk apa dirinya hidup.
Selamat hari puisi Indonesia, selamat lahir Chairil Anwar doa kami untukmu Al fatihah” Ungkapnya.
Acep syahril di sela sela kegiatan mengatakan “Masyarakat kita masih tergolong malas membaca puisi karya penyair Indonesia, padahal saat ini penerbitan buku-buku puisi di tanah air, dari kebiasaan membaca buku-buku penyair maka diharapkan dapat munculnya penilaian secara universal terhadap perpuisian Indonesia” Terangnya.