Mediajabar.id – INDRAMAYU
Keinginan tahuan masyarakat terhadap sosok calon bupati Indramayu, Lucky Hakim akhirnya dibongkar oleh Efendi, salah satu orang dekatnya.
Lucky Hakim yang sekarang ikut konstalasi politik itu dinilai banyak bermain peran dan omongannya tidak sesuai dengan kenyataan. Untuk itu Efendi meminta masyarakat Indramayu jangan terkecoh dalam memilih pemimpin seperti itu.
Mantan wakil badan pemenangan Partai Gerindra Kabupaten Indramayu ini membeberkan segala hal yang berkaitan dengan sosok Lucky Hakim. Dari mulai persoalan puluhan proyek yang mangkrak, hingga persoalan mundurnya Lucky Hakim sebagai wakil bupati dengan mahar 2,5 miliar Rupiah.
Effendi membeberkan persoalan 26 proyek yang mangkrak dan menjadi temuan BPK. Proyek tersebut melibatkan wakil bupati Indramayu Lucky Hakim.
Efendi juga membeberkan Lucky Hakim ternyata menerima uang Rp 2,5 miliar saat mengundurkan diri dari Jabatan Wakil Bupati Indramayu.
Hal itu diungkapkan mantan Wakil Ketua DPC Gerindra Indramayu, Efendi, Kamis (7/11/2024).
Efendi membeberkan hal tersebut kepada awak media sebagai bentuk kepedulian dan tanggungjawab dirinya atas nasib masa depan Indramayu.
Apalagi Lucky Hakim saat ini mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Indramayu pada Pilkada 2024.
“Saya mengatakan ini dalam rangka menyelamatkan Indramayu, masyarakat jangan sampai salah memilih sosok pemimpin untuk 5 tahun ke depan,” ujar Efendi.
Efendi menegaskan, dirinya mengetahui sepak terjang dan rekam jejak Lucky Hakim sejak Pilkada Indramayu 2020.
Ini karena dia juga merupakan Mantan Wakil Ketua Badan Pemenangan Kepala Daerah DPC Gerindra Indramayu dan cukup dekat secara pribadi dengan Lucky Hakim.
Efendi menjelaskan, proses pengunduran diri Lucky Hakim sebagai Wakil Bupati Indramayu berawal dari banyaknya proyek bermasalah yang tidak terlepas dari campur tangan Lucky. Hal itu menyebabkan kerenggangan hubungan antara Bupati Nina Agustina dan Lucky.
“Saya sendiri adalah saksi perjalanan proses pengunduran diri Lucky Hakim sebagai Wabup yang dulu dikatakan dia mundur karena tidak diberikan peran, itu semua keliru,” ujar Efendi.
Ternyata, dijelaskan Efendi, proses pengunduran diri Lucky Hakim sebagai Wakil Bupati Indramayu, bermotif transaksional. Lucky Hakim menerima uang Rp 2,5 miliar dari seseorang yang berpotensi menggantikan dirinya sebagai Wakil Bupati.
“Saya tidak perlu menyebutkan siapa yang memberikan, tapi saya yakin rekan-rekan media tahu dan paham. Jadi itu omong kosong alasan mundur karena tidak ingin makan gaji buta, bullshit,” tegas Efendi.
Ia juga berani mempertanggungjawabkan apa yang dia katakan tersebut. Karena ia menyaksikan langsung dari proses pengunduran diri Lucky Hakim sebagai Wakil Bupati Indramayu pada tahun 2023.
“Apa yang saya sampaikan ini sudah saya pertimbangkan dan saya siap dengan segala konsekuensinya. Bahkan ketika ada yang tidak berkenan dan membawa masalah ini ke proses hukum saya senang karena akan saya beberkan lebih banyak lagi fakta-fakta tentang Lucky Hakim,” ujar Efendi.