Subang – Ribuan anak dari berbagai daerah di Indonesia berpartisipasi dalam lomba Balita Gemoy yang diadakan di Lembur Pakuan, Subang, pada Minggu (10/12/2023).
Acara ini diinisiasi oleh Dedi Mulyadi, seorang tokoh yang dikenal karena perhatiannya pada gizi anak. Lomba ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya gizi seimbang bagi anak-anak.
Ketua pelaksana, Imas Laelasari, menjelaskan bahwa lomba ini diselenggarakan oleh Posyandu Lembur Pakuan, yang telah lama mendapatkan dukungan dari Dedi Mulyadi.
“Kami berharap tradisi Kang Dedi dalam memperhatikan gizi anak dapat terus berkembang ke berbagai daerah,” ucap Imas Laelasari.
Dedi Mulyadi sendiri menyatakan keprihatinan atas rendahnya kesadaran akan pemenuhan gizi di Indonesia. Menurutnya, ini terlihat dari semakin sedikitnya anak yang mengonsumsi daging, telur, atau sayuran yang diolah langsung oleh orang tua mereka.
Sebaliknya, banyak anak yang cenderung mengonsumsi makanan instan yang minim gizi, serta minuman kemasan dengan komposisi dan nilai gizi yang tidak jelas.
“Untuk itu, kita perlu membangun kesadaran, terutama di kalangan perempuan dan ibu di Indonesia, untuk kembali ke pola tradisi yang sehat. Kita butuh fokus pada kualitas gizi, bukan hanya kuantitasnya,” ungkap Dedi.
Kang Dedi juga menyoroti kekhawatiran terhadap peningkatan jumlah anak yang terlihat ‘gemoy’ (gemuk) tetapi tidak sehat, dikarenakan kurangnya asupan gizi seimbang dan aktivitas fisik. Ia berharap gerakan emansipasi wanita tidak hanya terfokus pada karier, namun juga pada kesadaran dalam memberikan perhatian pada tumbuh kembang anak.
Pada lomba Balita Gemoy, seribu anak berkompetisi untuk memenangkan hadiah jutaan rupiah dalam tiga kategori berbeda: bayi baru lahir hingga satu tahun, bayi 13-24 bulan, dan balita 2-5 tahun.
Sebanyak 21 juri profesional dari bidang kedokteran hingga fashion menilai anak-anak berdasarkan pertumbuhan proporsional, motorik sesuai usia, dan busana yang dikenakan. Hadiah yang diperebutkan mencakup uang tunai dari Rp 1.000.000 hingga Rp 5.000.000 untuk juara di masing-masing kategori.
Acara ini tidak hanya sekadar perlombaan, tetapi juga sebagai sarana untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya gizi seimbang bagi anak-anak. Dengan pesan “dua anak gemoy cukup, sehat dan cerdas,” lomba ini bertujuan untuk mengedukasi publik bahwa kegemukan pada anak tidak selalu menandakan asupan gizi yang baik.
Melalui lomba ini, Dedi Mulyadi dan para penyelenggara berharap dapat mendorong perubahan positif dalam cara pandang masyarakat terhadap pola makan dan kesehatan anak.