Mediajabar.id – Tidaklah mengherankan jika penyakit stroke sering dipandang sebagai ancaman yang menakutkan. Hal ini disebabkan oleh risiko fatalitas dan cacat permanen yang tinggi, serta seringnya penyakit ini muncul secara tiba-tiba.
Namun, menurut beberapa ahli, ada gejala yang sering muncul di pagi hari, beberapa hari sebelum serangan stroke sebenarnya terjadi.
Profesor Dr. Yuda Turana, seorang dokter spesialis saraf dan anggota Dewan Pembina Perhimpunan Hipertensi Indonesia (InaSh), menjelaskan bahwa tekanan darah biasanya mencapai puncaknya di pagi hari.
Meskipun demikian, tekanan darah di pagi hari belum tentu merupakan indikasi pasti adanya hipertensi. Hal ini dikarenakan tekanan darah di pagi hari tidak selalu mencerminkan tekanan darah sepanjang hari.
Namun, ada konsep yang dikenal sebagai ‘serangan fajar,’ yang merujuk pada peningkatan tekanan darah di pagi hari. Apa yang menyebabkan hal ini?
Menurut Profesor Yuda, hal ini terkait dengan siklus harian, termasuk perubahan tekanan darah. Salah satu puncak perubahan ini terjadi di pagi hari, sehingga sering disebut sebagai ‘serangan fajar.’ Oleh karena itu, sangat penting untuk menggunakan obat-obat hipertensi yang efektif sepanjang hari.
Profesor Yuda juga menyoroti bahwa hipertensi adalah faktor risiko utama stroke. Hubungan ini seringkali berkaitan dengan tingkat stres yang tinggi pada pagi hari.
“Secara alamiah, tekanan darah memang cenderung tinggi di pagi hari. Bayangkan, kita sering memulai hari dengan terburu-buru dan stres. Saya sarankan, cobalah untuk tidak terlalu khawatir saat bangun tidur. Sebelum memulai pekerjaan, jangan biarkan stres mengawali harimu. Bahkan sebelum kita benar-benar beraktivitas, tekanan darah kita sudah tinggi,” tambahnya.